Lapor Pak Bupati Pesawaran..!! Petani Keluhkan Proyek Irigasi Asal Jadi

By Lintas Merah 24 Des 2020, 13:42:22 WIB Pesawaran
Lapor Pak Bupati Pesawaran..!! Petani Keluhkan Proyek Irigasi Asal Jadi

Pesawaran, LM- Pekerjaan Proyek rehabilitas irigasi yang memiliki kurang lebih folume satu kilo meter, terletak yang terletak di Desa Kota Jawan, Waykhilau Kabupaten Pesawaran terkesan asal jadi dan diperkiran oleh petani, bakal gagal panen.

 

Seperti yang disanpaikan oleh warga dan petani, Proyek yang bernilai 4,2 milyar tersebut, minta kepada Bupati Dendi Ramadhona agar dapat turun dan melihat secara langsung bagaimana keadaan irigasi yang mengancam gagalnya panen akibat sampah dan terjangan air yang dipastikan akan naik kepersawahan. "Ko malah dangkal adanya rehap irigasi ini dan kita terancam gagal panen apabila air meluap dan tumpukan sampah yang naek ke persawahan. Sebelumnya aliran air ini lebih dalam jadi air tidak naik," kata petani di desa setempat yang enggan disebut namanya saat dilokasi.

 

Ia juga mengatakan, keadaan irigasi tersebut, petani terpaksa harus menaikan tanah kembali guna menangkis terjangan air dari aliran sungai tersebut. "Kita harus kerja lagi untuk menaikan tanah untuk tidak naik ke persawahan kita, ini lihat mas sampah semua tanahnya yang kita naikin ini," jelasnya.

 

Sementara petani yang mempunyai berapa petak sawah didesa setempat enggan di sebut namannya juga mengaku, bahwa kualitas fisik lantai saat diinjak kejeblos atau pecah dan terkupas, semestinya kerjaan berjumblah milyaran rupiah ini berkualitas bukan sembarangan. "Kalau saya memang ga faham oleh kerjaan proyek begitu. Tapi lantai pekerjaan itu saat dilewati mendelep dan dalamnya itu tanah dan tidak di acik" ujarnya.

 

Dia juga mengatakan, bahwa pagu angaran pekerjaan itu tidak mengetahui berapa nilai anggaran dari mulai pekerjaan sampai sekarang sudah selesai. "Ga ada mas papan peroyek. Jadi kita tidak tahu berapa jumblahnya," singkatnya.

 

Senada juga di sampaikan oleh petani yang sama di desa ini mengaku, adanya irigasi malah menjadi dangkal bahkan luapan air berbentuk gorong- gorong dari sawah sebelah yang turun ke irigasi tersebut sangat lurus, jadi aliran air kecil. "Begini mas, 1 jelas kita telat mas garap sawah karena pekerjaan irigasi sampai bulan desember. Seharusnya kita garap sawah pada bulan November sdh selesai kalau ini masih garap, eh malah irigasi ini dangkal kurang tinggi kalau air besar otomatis air naek dipersawahan disini kita terancam gagal," keluhnya.

Dari pantauan media ini irigasi tersebut selain sejajaran dengan sawah dan terkelupas lantainya tinggi talud juga sama dengan badan jalan aspal. Dan titik akhir yang diharapkan warga sampai jembatan dapat dibangun. Namun ironinya dititik akhir hanya tumpukan-tumpukan sampah yang lolos dari penahan irigasi tersebut dan tidak ada yang dilebih untuk bangun itu.

 

Sementara Kepala Seksi (Kasi) Sumber Daya Air (SDA) Sudiono saat dikonfirmasi melalui seluler menjelaskan, gejolak masyarakat itu pasti ada yang pro dan kontra. "Setahu saya itu belum dibayar, awal- awal itukan salah masang titiknya papan nama dan lain- lainya. Saya ngertilah namanya masyarkatkan ada yang pro dan ada yang kontra," pungkasnya. (Doni)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Write a comment

Ada 1 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment