Bupati Waykanan Kembangkan Kopi Robusta Putri Malu

By Lintas Merah 08 Agu 2018, 19:14:10 WIB Way Kanan
Bupati Waykanan Kembangkan Kopi Robusta Putri Malu

Waykanan, lintasmerah.com- Kabupaten Way Kanan saat ini akan mengembangkan kopi robusta. Kopi tersebut akan diolah menjadi bubuk kopi yang siap di minum oleh masyarakat. “Kami akan kembangkan kopi robusta putri malu,” kata Raden Adipati Surya, Bupati Waykanan, beberapa waktu lalu di kantor Bupati Waykanan.


Ia mengatakan saat ini, proses pengembangan sampai tahap penanaman kopi di lahan seluas 30 hektar. Petani ini, tersebar di kecamatan Rebangtangkas, Banjit dan Kasui. Ketiga lokasi ini lanjutnya, merupakan daerah penghasil kopi di kabupaten Waykanan.

Kopi Robusta Putri Malu, agar masyarakat di luar kabupaten waykanan bertanya-tanya. Putri malu sendiri, merupakan tempat wisata air terjun, di kampung Juku Batu, kecamatan Banjit kabupaten Waykanan. “Jadi satu sisi ingin mengangkat perkebunan kopinya dan sisi lainnya ingin mengenalkan tempat wisata,” Ceritanya.

Untuk menghidupkan rencana tersebut, saat ini langkah yang diambil Pemkab Waykanan menggerakkan lagi BUMD yang ada di kabupaten setempat, untuk mengolah kopi robusta itu. “Dua pekan kemarin saya baru gelar rapat, gimana menghidupkan BUMD yang sudah mati suri untuk menjalankan program pengembangan kopi robusta Putri Malu,” jelasnya.

 

Program ini, ditempuh oleh Bupati setelah dua tahun kepemimpinannya di kabupaten waykanan. Sebelumnya, dirinya sudah lebih dahulu memperbaiki infrastruktur. Ia mengatakan hingga kini, sudah sekitar 500 an kilometer jalan poros yang ada di kabupaten waykanan sudah diperbaiki. “Total panjang jalan poros di waykanan sekitar 666 kilometer,” katanya.

 

Pembangunan di kabupaten waykanan dilakukan secara bertahap, sebab jumlah APBD kabupaten waykanan tahun 2018 pendapatan daerah semula Rp1.254.919.659.717, bertambah Rp144.974.561.877, sehingga menjadi Rp 1.399.894.221.594. Sedangkan belanja daerah semula Rp1.344.106.023.353, bertambah menjadi Rp159.788.198.241, sehingga menjadi Rp1.503.894.221.594. “Pendapatan Asli Daerah terus saya upayakan bertambah setiap tahunnya dengan menggali potensi daerah,” jelasnya.

 

Sesuai dengan visi dan misi kabupaten waykanan, Maju dan Berdaya Saing, maka pihaknya terus menggenjot pendapatan asli daerah. Dirinya tidak menginginkan hanya maju saja, tetapi dapat berdaya saing dengan kabupaten lainnya di Provinsi Lampung.

Misalnya, untuk menaikkan pajak bumi bangunan, bukan besar pajaknya yang dinaikkan. Saya minta cari potensi pendapatan lainnya,” Lanjutnya.

 

Kemudian yang menjadi perhatian pihaknya, masih banyaknya warga di kabupaten waykanan yang memiliki jamban tidak sehat, dengan jumlah sekitar 39 ribu KK. Untuk menuntaskannya, Pemkab Waykanan membuat program Jambanisasi. Program ini juga terintegrasi dengan instansi lain, organisasi lain. Sebab, jambanisasi salah satu indikator kesehatan suatu daerah.

“IPM di Waykanan baru 0,9, jadi masih kecil. Inilah tantangan Saya untuk menuntaskannya,” Pungkasnya. (red)


 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Write a comment

Ada 1 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment